#Bripulangkampung

Yap… Kali ini saya mau bercerita tentang kesempatan pulang kampung ke Rumah Mertua saya di Sumatra Utara. Kami berangkat tangal 13/1/2017 dan pulang tanggal 17/1/2017. Singkat memang (banget malah menurut saya), tapi sangat berkesan untuk kami.

Day 1

Tanggal 13, kami berangkat dengan pesawat pukul 05.00, ngantuk berat coy waktu jalan menuju bandara Halim. Sengaja kami pilih pesawat pagi karena perjalanan dari Kualanamu ke rumah mertua saya itu memakan waktu kurang lebih 5 jam. Demi menghabiskan waktu yang lebih panjang bersama mertua, kami pilih pesawat pagi agar sampai sana masih terang dan sempat bercerita. Ternyata pesawat berangkat lebih awal (04.40 kalau tidak salah) dan kami tiba di Kualanamu pukul 06.50.

img_20170113_160419.jpg
Tiba di Kualanamu, menuju mengambil bagasi
img_20170113_072644.jpg
Anak kecil minta foto di depan replika Istana Sultan Serdang

Berhubung kami datang di hari kerja, dan Bapak mertua harus rapat, jadi kami hanya bisa di jemput di Siantar (kurleb 1-1.5 jam dari rumah mertua). Kami pun menaiki bis cepat paradep untuk sampai ke Siantar. Oh ya ampunnnnnn, supirnya benar-benar “gila”, sampe horor liat jalanan..salip sana, salip sini, pokoknya ga boleh ada kendaraan di depan dia :D. Daripada jantungan, saya pilih tidur, karena emang juga ngantuk berat. Tapi luar biasa ya si krucil, dia ga ada takut sama sekali, malah joget-joget ikutin musik karaoke yang diputar sepanjang perjalanan. Hahahaha. Tiba di Siantar, kamu di jemput dan lagi-lagi di perjalanan sampai rumah, saya tidur..dan krucil masih petakilan. Oh ya, rumah mertua saya ini ada di Saribudolok, Kabupaten Simalungun. Di sana itu dingin banget kakakkk…maklum, masih daerah gunung. Jadi kalau tidur harus pakai selimut tebal dan mandi jadi tantangan tersendiri. Saya emang anak tropis banget, ga kuat dingin..makanya ga kebayang tinggal di negeri yang ada musim dinginnya..Hahaha.

p_20170113_143841_hdr.jpg
Yeay, akhirnya sampai di rumah Inang & Opung (kata Bri)

Si Bri ini kalau panggil Bapak mertua saya itu Opung dan Ibu mertua saya itu Inang. Karena Ibu mertua saya ga mau terkesan tua dengan panggilan Opung. Setelah sampai, kami pun beres-beres dan di lanjut cerita sampai malam. Malam itu dihabiskan dengan.. nonton bareng debat pilkada DKI Jakarta 2017. Jangan tanya kami pilih siapa, karena kami ga ikutan nyoblos. Yang satu ktp Sumatra Utara, yang satu ktp Jawa Barat. Hehehehe. Senang sekali rasanya bisa berkumpul di sana dengan keadaan sehat. Jadi sebenarnya ya, kami pulang kampung itu bagian dari janji kami pada Bri kalau saya sudah sehat, kita bisa ke rumah Opung dan Inang. Dan Bri berdoa terus supaya saya sembuh dan bisa ke rumah Inang.

Day 2

Keesokan harinya, saya dan keluarga (termasuk si Bontot adik Pak B) pergi mengunjungi rumah Opung Pak B yang kami panggil Tua (Opung perempuan). Opung laki-laki sudah meninggal setahun lalu, yang kami sesali karena Pak B tidak bisa pulang saat itu karena situasi. Jadi kami hendak berziarah ke makam Opung yang ada di tengah ladangnya. Iya, orang di sana, kebanyakan dimakamkan di tengah ladang keluarga. Jadi jangan heran, sepanjang perjalanan, di kiri-kanan ada hamparan sawah atau ladang dan ada bangunan kecil disana. Itu makam. Bahkan ada beberapa makam yang di bangun besar sekali.

Di kampung Tua ini, yang jadi highlight liburan kami, karena selain berziarah, kumpul dengan keluarga, saya dan Bri dapat pengalaman baru yaitu ikut melihat panen durian! Iya, kami datang di saat tepat karena durian sedang di panen di sana

p_20170114_130324_hdr.jpg
Can you spot the Durians?
p_20170114_130201_hdr.jpg
Gambar yang lebih jelas
img_20170114_132734.jpg
Here we are. Ki-Ka : Saya, Bri, Pak B, Opung, Inang, Eyang (mama saya). Sambil was-was takut ada durian jatuh dan menimpa kepala kami..hehehe

Pokoknya saya norak banget dehhh, sebelumnya saya ini anti banget sama durian. Tapi kemarin nyoba, awalnya mabok setelah makan 2 biji, tapi kok ya ngeliat yang lain makan enak banget, jadinya ngiler dan kepingin nyoba lagi dan jadi suka. Hahahahaha.

Siapa yang paling senang saya jadi suka durian? Tentu Pak B, jadi dia bisa ajak saya beli durian kalau kami pulang nanti. Hahahaha. Bayangkan, kami pulang dengan 40 butir durian untuk dimakan ber-6 dalam waktu 3 hari (mama saya tidak suka soalnya). Jadi puaslah ya makan durian selama disana. Sebenarnya, selain durian, ada juga tanaman kopi dan coklat, tapi belum panen sepertinya.

Hari itu kami habiskan dengan bercengkrama dan tiba di rumah sudah malam. Bri senang sekali, berkali-kali cerita tentang ladang.

To be continue.. (kalau ga males, hehehe)

15 thoughts on “#Bripulangkampung

  1. Pingback: #Bripulangkampung (2) – Pitstopasec

Leave a comment